RSS Feed

9 Jenis Anak Syaitan menurut Umar bin Khattab r.a

Posted by lulu jamaludin kamal Labels:

Umar bin Khattab r. a berkata, terdapat 9 jenis anak syaitan :

1. Zalituun

Duduk di pasar / kedai Menggoda supaya manusia berbelanja lebih dan membeli barang-barang yang tidak perlu.

2. Wathiin

Pergi kepada orang yang mendapat musibah supaya bersangka buruk terhadap Allah.


3. A'awan

Menghasut sultan / raja / pemerintah supaya tidak mendekati rakyat. Terlena dengan kedudukan / kekayaan hingga terabaikan kebajikan rakyat dan tidak mau mendengar nasihat para ulama.

4. Haffaf

Berkawan baik dengan kaki botol. Suka menghampiri orang yang berada di tempat-tempat maksiat (cth: disko, kelab mlm & tempat yg ada minuman keras).


5. Murrah

Merusakkan dan melalaikan alloh dan orang yg suka muzik sehingga lupa kepada Allah. Mereka ini tenggelam dalam kemewahan dan glamour dsg.

6. Masuud

Duduk di bibir mulut manusia supaya melahirkan fitnah, gosip, umpatan dan apa saja penyakit yg keluar dari kata-kata mulut.


7. Daasim (BERILAH SALAM SEBELUM MASUK KE RUMAH...)

Duduk di pintu rumah kita. Jika tidak memberi salam ketika masuk ke rumah, Daasim akan bertindak agar terjadi keruntuhan rumahtangga (suami isteri bercerai-berai, suami bertindak ganas, memukul isteri, isteri hilang pertimbangan menuntut cerai, anak-anak didera dan berbagai bentuk kemusnahan rumah tangga lagi).

8. Walahaan

Menimbulkan rasa was-was dalam diri manusia khususnya ketika berwudhu dan sholat serta ibadat-ibadat kita yg lain.

9. Lakhuus


Merupakan sahabat orang Majusi yang menyembah api / matahari.

Semoga dapat menjadikan peringatan bagi kita untuk tidak mengikuti apa-apa yang disukai syaitan yang terkutuk.. Amin Ya Mujib

Dialog RASULULLAH SAW dengan IBLIS Laknatullah

Posted by lulu jamaludin kamal Labels:


Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata :

“Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : “Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku”. Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :” Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?”. Para sahabat menjawab, “Tentu Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Rasulullah berkata : “Dia adalah Iblis yang terkutuk – semoga Allah senantiasa melaknatnya”. Umar bin Khattab r.a. berkata :” Ya, Rasulullah, apakah engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?”. Nabi SAW berkata pelan :” Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [hari kiamat]?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian !”.

Ibnu Abbas berkata : “Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya [masyquqatani] memanjang [terbelah ke-atas, tidak kesamping], kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan / kerbau [tsur]. Dia berkata, “Assalamu ‘alaika ya Muhammad, assalamu ‘alaikum ya jamaa’atal-muslimin [salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin]“. Nabi SAW menjawab :” Assamu lillah ya la’iin [Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai makhluq yang terlaknat. Aku telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis".

Iblis berkata :" Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena terpaksa [diperintah].”
Nabi SAW berkata :” Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?”.
Iblis berkata,” Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, ia berkata kepada-ku “Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja. Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan kepa-damu”. Allah SWT bersabda,” Demi kemulia-an dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar, niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu karena bencana yang menimpamu”.

Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku apa yang kau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku yang menimpa diriku”.

Rasulullah kemudian mulai bertanya : “Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?”.
Iblis menjawab : “Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluk Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu”.

Rasulullah SAW : “Siapa lagi yang kamu benci?”.
Iblis : “Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT”.

Rasulullah : “Lalu siapa lagi ?”.
Iblis : “Orang Alim dan Wara [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu, lagi penyabar”.

Rasulullah : “Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis : “Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran”.

Rasulullah : “Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang miskin [fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya”.

Rasulullah : “Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?”.
Iblis : “Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar “.

Rasulullah : “Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis : ” Orang kaya yang bersyukur “.

Rasulullah bertanya : “Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?”.
Iblis : “Jika aku melihatnya mengambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal”.

Rassulullah : “Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?”.
Iblis : “Aku merasa panas dan gemetar”.
Rasulullah :”Kenapa, wahai terlaknat?”.
Iblis : “Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat”.

Rassulullah : “Jika mereka shaum (puasa) ?”.
Iblis : “Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa”.

Rasulullah : “Jika mereka menunaikan haji ?”.
Iblis : “Saya menjadi gila”.

Rasulullah : “Jika mereka membaca Al Qur’an ?’.
Iblis : “Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api”.

Rasulullah : “Jika mereka berzakat ?”.
Iblis : “Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua”.
Rasulullah : “Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?”.
Iblis : “Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Ke-empat, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya”.

Rasulullah : “Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?”.
Iblis : “Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam”.

Rasulullah : “Apa pendapatmu tentang Umar ?”.
Iblis : “Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya”.

Rasulullah : “Apa pendapatmu tentang Utsman ?”.
Iblis : “Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya”.

Rasulullah : “Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?”.
Iblis : “Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya [menukar darinya kepala dengan kepala], dan kemudian ia meninggalkanku dan aku meninggalkannya, tetapi dia sama sekali tidak pernah melakukan hal itu”.

Rasulullah : “Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu sampai hari kiamat”.
Iblis yang terlaknat berkata kepada Muhammad : “Hay-hata hay-hata [tidak mungkin- tidak mungkin]. Mana bisa umatmu bahagia sementara aku hidup dan tidak mati sampai hari kiamat. Bagaimana kamu senang dengan umatmu sementara aku masuk ke dalam diri mereka melalui aliran darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang menciptakanku dan membuatku menunggu sampai hari mereka dibangkitkan. Akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh maupun yang pandai, yang buta-huruf dan yang melek-huruf. Yang kafir dan yang suka beribadah, kecuali hamba yang mukhlis [ikhlas]“.

Rasulullah : “Siapa yang mukhlis (orang yg ikhlas) itu menurutmu ?”.
Iblis dengan panjang lebar menjawab : “Apakah engkau tidak tahu, wahai Muhammad. Barangsiapa cinta dirham dan dinar (harta), dia tidak termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu bahwa dia itu ikhlas karena Allah, maka aku tinggalkan ia. Sesungguhnya hamba yang mencintai harta, pujian dan hatinya tergantung pada nafsu [syahwat] dunia, dia lebih rakus dari orang yang saya jelaskan kepadamu.
Tak tahukah engkau, bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar.
Wahai Muhammad, tak tahukan engkau bahwa cinta kedudukan [riyasah] termasuk dosa besar.
Dan bahwa sombong, juga termasuk dosa besar.

Wahai Muhammad, tidak tahukan engkau, bahwa aku punya tujuh puluh ribu anak. Setiap anak dari mereka, punya tujuh puluh ribu syaithan.

Diantara mereka telah aku tugaskan untuk menggoda golongan ulama, dan sebagian lagi menggoda anak muda, sebagian lagi menggoda orang-orang tua, dan sebagian lagi menggoda orang-orang lemah.

Adapun anak-anak muda, tidak ada perbedaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya.

Sebagian lagi telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia [zuhud]. Setan masuk ke dalam dan keluar dari diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu pintu ke pintu yang lain, sampai mereka mempengaruhi manusia dengan satu sebab dari sebab-sebab yang banyak. Lalu syaithan mengambil keikhlasan dari mereka. Menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas, tetapi mereka tidak merasa.

Apakah engkau tidak tahu, tentang Barshisha, sang pendeta yang beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh tahun, hingga setiap orang yang sakit menjadi sehat berkat da’wahnya. Aku tidak meninggalkannya sampai dia dia berzina, membunuh, dan kafir [ingkar]. Dialah yang disebut oleh Allah dalam Qur’an dengan firmannya [dalam Surah Al Hasyr] : “(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia:”Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam”. (QS. 59:16).

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barangsiapa berbohong, dia adalah temanku, dan barangsiapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, “Demi Allah aku adalah penasihat kamu berdua”.

Maka, sumpah palsu merupakan kesenangan hatiku, ghibah, membicarakan kejelekan orang lain, dan namimah, meng-adu domba adalah buah kesukaanku, melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku.
Barangsiapa thalaq, bersumpah untuk cerai, dia mendekati perbuatan dosa, meskipun hanya sekali, dan meskipun ia benar.
Barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih memiliki keturunan sampai hari kiyamat, maka anak mereka semuanya adalah anak-anak hasil zina. Mereka masuk neraka hanya karena satu kata saja.

Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang meng-akhirkan shalat barang satu dua jam. Setiap kali mau shalat, aku temani dia dan aku goda dia. Kemudian aku katakan kepadanya:” Masih ada waktu, sementara engkau sibuk”. Sehingga dia mengakhirkan shalatnya dan mengerjakannya tidak pada waktunya, maka Tuhan memukul wajahnya. Jika ia menang atasku, maka aku kirim satu syaithan yang membuatnya lupa waktu shalat. Jika ia menang atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika mengerjakan shalat aku katakan kepadanya,’ Lihatlah kiri-kanan’, lalu ia menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua matanya dan aku katakan kepadanya, ‘Aku telah menyuruh apa yang tidak baik selamanya’. Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul wajahnya.
Jika ia menang atasku dalam hal shalat, ketika shalat sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa. Maka ia ‘mencucuk’ shalat seperti ayam mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa. Jika ia menang atasku, maka ketika shalat berjamaah aku cambuk dia dengan ‘lijam’ [cambuk] lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Aku letakkan ia hingga mendahului imam. Kamu tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batal-lah shalatnya dan Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiyamat nanti.
Jika ia masih menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan jari-jarinya ketika shalat sehingga dia mensucikan aku ketika ia sholat. Jika ia masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menaruh tangan di mulutnya, syaithan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.
Bagaimana umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang miskin untuk meninggalkan shalat. Aku katakan kepadanya, ‘Shalat tidak wajib atasmu. Shalat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan ni’mat dari Allah’. Aku katakan kepada orang yang sakit : “Tinggalkanlah shalat, sebab ia tidak wajib atasmu. Shalat hanya wajib atas orang yang sehat, karena Allah berkata : “Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, ………

Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. (QS. 24:61) Tidak ada dosa bagi orang yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu harus shalat yang diwajibkan”. Sampai dia mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati dan meninggalkan shalat ketika sakit, dia bertemu Tuhan dan Tuhan marah kepadanya.

Wahai Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka mintalah kepada Tuhan untuk membuatku jadi pasir. Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku mengeluarkan seper-enam umatmu dari Islam.

Nabi berkata : “Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu ?”.
Iblis : “Pemakan riba”.

Nabi : “Siapa teman kepercayaanmu [shadiq] ?”.
Iblis : “Pe-zina”.

Nabi : “Siapa teman tidurmu ?”.
Iblis : “Orang yang mabuk”.

Nabi : “Siapa tamumu ?”.
Iblis : “Pencuri”.

Nabi: “Siapa utusanmu ?”.
Iblis : “Tukang Sihir”.

Nabi : “Apa kesukaanmu ?”.
Iblis : “Orang yang bersumpah cerai”.

Nabi : “Siapa kekasihmu ?”.
Iblis : “Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”.

Nabi : “Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu ?”.
Iblis : “Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah”.

Nabi : “Apa yang melelehkan badanmu ?”.
Iblis: “Tobatnya orang yang bertaubat”.

Nabi: “Apa yang menggosongkan [membuat panas] hatimu ?”.
Iblis: “Istighfar yang banyak kepada Allah siang-malam.

Nabi: “Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina)?”.
Iblis: “Zakat secara sembunyi-sembunyi”.

Nabi: “Apa yang membutakan matamu ?”.
Iblis : “Shalat diwaktu sahur [menjelang shubuh]“.

Nabi: “Apa yang memukul kepalamu ?”.
Iblis: “Memperbanyak shalat berjamaah”.

Nabi: “Siapa yang paling bisa membahagiakanmu ?”.
Iblis : “Orang yang sengaja meninggalkan shalat”.

Nabi: “siapa manusia yang paling sengsara [celaka] menurutmu?”.
Iblis: “Orang kikir / pelit”.

Nabi: “Siapa yang paling menyita pekerjaanmu [menyibukkanmu] ?”.
Iblis: “Majlis-majlis ulama”.

Nabi: “Bagaimana kamu makan ?”.
Iblis: “Dengan tangan kiriku dan dengan jari-jariku”.

Nabi: “Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas ?”.
Iblis: “Dibalik kuku-kuku manusia”.

Nabi: “Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah ?”.
Iblis: “Sepuluh perkara”.

Nabi: “Apa itu wahai terlaknat ?”.
Iblis : “Aku minta kepada-Nya untuk agar saya dapat berserikat (bersatu) dalam diri Bani Adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Dia mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah :
Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (QS. 17:64)

Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya maka saya ikut memakannya.
Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan ketika bersetubuh dengan istrinya maka syaithan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku.
Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah :” ……. , dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki …… (QS. 17:64) .

Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi.
Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku.
Aku memohon agar saya punya al-Qur’an, maka syair adalah al-Qur’anku.
Saya memohon agar punya adzan, maka terompet adalah panggilan adzanku.
Saya memohon agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku.
Saya memohon agar saya punya teman-teman yang menolongku, maka maka kelompok al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku.
Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfaq-kan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekat-ku. Ia kemudian membaca ayat : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (QS. 17:27)

Rasulullah berkata : “Andaikata tidak setiap apa yang engkau ucapkan didukung oleh ayat-ayat dari Kitabullah tentu aku tidak akan membenarkanmu”.

Lalu Iblis meneruskan : “Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemanapun sesuai dengan kemauanku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau saya mau, dalam sesaatpun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku : “Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta”.

Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari kiamat.

Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya. Andaikata tidak karenanya tentu ia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum menjalankan shalat.

Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan ibadah dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan ditengah-tengah manusia sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala-Nya sehingga yang tersisa hanya satu pahala, sebab, setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala.

Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal. Ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang ada di majlis pengajian dan ketika khatib sedang memberikan khutbah, sehingga, mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya.

Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada syaithan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua syaithan itu kemudian berkata kepadanya, ‘keluarkan tanganmu’. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya.

Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak dapat menyesatkan sedikitpun, akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak akan membiarkan segelintir manusia-pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan “Tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya”, dan tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidayah sedikitpun kepada siapa saja, akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanah dari Tuhan. Andaikata engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang-pun kafir di muka bumi ini.

Engkau hanyalah sebagai hujjah [argumentasi] Tuhan terhadap makhluk-Nya. Sementara saya adalah hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah menjadi orang celaka.

Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya.

Kemudian Rasulullah SAW membacakan firman dalam QS Hud : “Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, (QS. 11:118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan; sesungguh-nya Aku akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (QS. 11:119) dilanjutkan dengan : Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (QS. 33:3)”.

Kemudian Rasulullah berkata lagi kepada Iblis : “Wahai Abu Murrah [Iblis], apakah engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjamin-mu masuk surga”.

Ia iblis menjawab : “Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam-pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka Maha Suci Tuhan, yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khatib para penduduk surga. Dia, telah memilih dan meng-khususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang yang celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah makhluk celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu dan saya mengatakan yang sejujurnya”.

Segala puji hanya milik Allah SWT , Tuhan Semesta Alam, awal dan akhir, dzahir dan bathin. Semoga shalawat dan salam sejahtera tetap selalu diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan Para Nabi.

Semoga Bermanfaat..!!
10 Februari 2012 | Penceramah : Muhammad Arifin Ilham

Adakah Shaum Daud itu???

Posted by lulu jamaludin kamal Labels:


بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ




Dari Abu Qatadah,”…orang itu berkata,’Bagaimana tentang orang yang saum satu hari dan tidak saum satu hari?’ Nabi saw. menjawab,’Itulah saum Daud alaihis salam…” H.r. Muslim : 1976.

Shaum daud adalah shaum yang disyariatkan kepada Nabi Daud dan oleh Rasulullah SAW dijadikan shaum sunnah kepada ummatnya. Banyak sekali fadhilah dan keutamaan shaum Daud ini seperti yang banyak dituangkan dalam hadits.

Dalil-dalil yang berkaitan dengan Shaum Daud

Hadits pertama.
Dari Abdulloh bin Amr RA, ia berkata: Rasulullah SAW diberitahu bahwasanya aku berkata: Demi Allah aku akan melaksanakan shaum setiap hari dan melaksanakan sholat sepanjang malam selama aku masih hidup, aku berkata kepadanya: aku telah mengatakannya demi bapakku dan ibuku.
Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup melaksanakannya, shaumlah kamu dan berbukalah, sholatlah kamu dan tidurlah, dan shaumlah kamu setiap bulan selama tiga hari karena sesungguhnya satu kebaikan diberi pahala sepuluh kali lipat, dan hal tersebut laksana shaum sepanjang tahun.
Aku menjawab: Aku lebih mampu dari itu.
Beliau menjawab: Shaumlah satu hari dan berbukalah dua hari.
Aku menjawab: Aku lebih mampu lebih dari itu.
Beliau bersabda: Shaumlah satu hari dan berbukalah satu hari, hal tersebut sebagaimana shaum Daud AS.
Aku menjawab: aku lebih mampu dari itu.
Lalu Nabi SAW bersabda: Tidak ada yang lebih utama dari itu
(HR Bukhori 1976, Muslim 1159).

Hadits kedua.
Dari Abdulloh bin Amr RA, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya shaum yang paling dicintai Alloh adalah shaum Daud. Dan sholat yang paling dicintai oleh Alloh adalah sholat Daud AS. Beliau tidur setengah malam, kemudian melaksankan sholat sepertiga bagiannya dan tidur seperenam bagiannya. Dan beliau biasa melaksankan shaum satu hari dan berbuka satu hari. (HR Bukhori 1131, Muslim 1159)

Hadits ketiga.
Imam al-Bahwaty menyatakan bahwa keutamaan shaum Daud disyaratkan jika pelaksanaanya tidak melemahkan fisik yang melaksanakannya, sehingga orang tersebut meninggalkan aktivitas yang lebih utama dari shaum tersebut seperti melakukan hak-hak Alloh dan hak-hak manusia. Dan jika syarat tersebut tidak terpenuhi maka meninggalkannya lebih utama. (al-Raudul Murabba 1/145).

Kapan waktunya Shaum Daud?!
Puasa yang disyariatkan kepada Nabi Daud adalah puasa sepanjang hidup namun dilakukan berselang-seling antara sehari puasa dan sehari tidak.

Sedangkan syariat yang turun kepada Rasulullah SAW dan umatnya bukan puasa seperti itu, tapi puasa satu bulan penuh yaitu pada bulan Ramadhan. Lalu kedudukan puasa nabi Daud dalam syariat Rasulullah SAW merupakan puasa sunnah yang boleh dikerjakan kapan saja dan boleh ditinggalkan kapan suka.

Jadi sama sekali tidak ada tuntutan untuk melakukannya sebagaimana mana ketentuan yang ada pada syariat nabi Daud as. Kalau pun ada kemiripan, maka pada teknisnya yang dilakukan dengan berselang-seling. Sedangkan hukumnya bukan wajib tapi sunnah. Kapan pun seseorang muslim ingin melakukannya, dia boleh melakukannya. Dan sebaliknya, kapanpun dia ingin meninggalkannya, maka tidak ada halangan sama sekali.

Semoga bermanfaat!!


AMAL –AMAL SHOLEH YANG MENYEBABKAN PELAKUNYA DIAMPUNI ALLAH

Posted by lulu jamaludin kamal Labels:

1.Menuntut ilmu agama, “sesungguhnya penghuni langit dan bumi sampai ikan-ikan dilaut pun memintakan ampunan baginya ( penuntut ilmu). “ Shahih Ibnu Majah (182)

2.Wudhu, dosa-dosa dari anggota wudhu berguguran bersama air wudhu sebagaimana dijelaskan oleh banyak hadits. Shahih An-Nasa’i (100)

3.Adzan , “seorang muadzin itu akan mendapatkan ampunan sampai batas akhir (suara) adzannya dan setiap benda yang basah maupun yang kering akan memintakan ampunan untuknya.” HR. Ahmad (1/136), Shahih

4.Membaca do’a setelah adzan (ada juga yang berpendapat dibaca setelah muadzin membaca syahadat) dengan lafazh asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah, wa anna muhammadan ‘abduhu warosuuluh. Rodhiitu billahi rabba, wabi muhammadin rosuula, wabil islaami diina. ”niscaya dosanya diampuni.” HR. Muslim (386)

5.Menempati shaf pertama atau kedua, ”Beliau sholallahu alaihi wa sallam memohonkan ampunan untuk orang-orang di shaf pertama sebanyak 3 x dan kepada yang di shaf kedua satu kali” HR. Nasa’i (817), Shahih

6.Sujud dalam sholat, “tidaklah seorang hamba bersujud kepada Allah dengan sebuah sujud melainkan Allah akan mencatat satu kebaikan baginya dan menghapus satu kejahatan darinya serta meninggikan derajat baginya lantaran sujud tersebut, karena itu perbanyaklah sujud.” Shahih Ibnu Majah (1171)

7.Mengerjakan sholat dengan khusyu, “ tidaklah seorang muslimpun yang didatangi waktu sholat fardhu, lalu ia membaguskan wudhunya, membaguskan kekhusyuannya dan ruku’nya melainkan sholat itu menjadi kaffarat dosa-dosa yang terjadi sebelumnya selama dosa besar tidak dilakukan.” HR. Muslim (232)

8.Melangkahkan kaki ke masjid untuk sholat, “ia tidak melangkah satu langkahpun melainkan ditinggikan satu derajat baginya dan dihapuskan satu kesalahan darinya lantaran sholat tersebut.” HR. Bukhari (647) dan Muslim (649)

9.Menunggu sholat setelah sholat selama ia tidak berhadats dan tidak menyakiti, malaikat berdo’a “ya Allah ampunilah ia, ya Allah terimalah taubatnya” HR. Bukhari (647) dan Muslim (649)

10.Membaca amin yang bertepatan dengan aminnya malaikat, “… karena sesungguhnya barang siapa yang ucapannya bertepatan dengan ucapan malaikat akan diampuni dosanya yang terdahulu.” HR. Bukhari (780) dan Muslim (410)

11.Membaca Allahumma Rabbana lakal Hamdu ketika i’tidal, ” karena sesungguhnya barang siapa yang ucapannya bertepatan dengan ucapan malaikat maka dosanya yang terdahulu akan diampuni.” HR. Bukhari (796) dan Muslim (409)

12.Ar-Ribath, “maukah kalian aku tunjuki kepada perbuatan yang menyebabkan Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan meninggikan derajat ?”…”menyempurnakan wudhu pada saat yang berat, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu waktu sholat setelah (melakukan) sholat, maka itulah ribath (tali pengikat)” HR. Muslim (251)

13.Tidur dalam keadaan berwudhu, malaikat berdo’a “ ya Allah ampunilah hamba-Mu si fulan karena sesungguhnya ia tidur dalam kondisi suci.” HR. Ibnu Hibban (1048), hasan

14.Mendatangi sholat Jum’at, “barang siapa yang berwudhu lalu membaguskan wudhunya, kemudian mendatangi Jum’at dan mendengarkan khutbah serta diam, maka akan diampuni dosanya diantara jum’at itu dan ditambah 3 hari.” HR. Muslim (857)

15.Bersedekah, “sedekah dapat menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api” Shahih Tirmidzi (2110)

16.Puasa Ramadhan, “barang siapa yang shaum pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” HR. Bukhari (1901) dan Muslim (759)

17.Sholat Malam, “ Hendaklah kalian melakukan qiyamul lail, karena sesungguhnya sholat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian dan sarana mendekatkan diri kepada Rabb kalian, serta merupakan penghapus keburukan-keburukan dan penghalang dari perbuatan dosa.” HR. Ibnu Hibban (509), Shahih

18.Sholat malam di bulan Ramadhan, ”barang siapa yang melakukan qiyam ramadhan karena iman dan mengharapkan keridhaan-Nya, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” HR. Bukhari (37)

19.Sholat malam di malam Qodar, “barang siapa yang bangun pada malam qadar karena iman dan mengharapkan keridhaan-Nya, diampuni dosanya yang terdahulu.” HR.Bukhari (1901) dan Muslim (759)

20.Puasa hari arafah (9 dzulhijjah) , “aku berharap kepada Allah supaya menghapus dosa satu tahun yang akan datang dan satu tahun yang telah lalu” HR. Muslim (1162)

21.Puasa hari asyura (10 muharram), “ia menghapus dosa satu tahun yang telah lalu” HR.Muslim (1162)

22.Haji, “ barang siapa yang berhaji lalu ia tidak rafats dan tidak fasiq, ia keluar dari dosa-dosanya bagaikan hari dilahirkan oleh ibunya.” HR. Bukhari (1521) dan Muslim (1350). Keterangan: ar-rafats maknanya adalah bersetubuh, menurut kebanyakan ulama. Ada juga yang mengatakan, suatu sebutan untuk kekejian dalam perkataan. Sementara alfisq maknanya adalah kemaksiatan dan kejelekan. Lihat fathul bari (III/ 382)

23.Umrah,”umrah yang satu ke umrah berikutnya akan menghapuskan dosa-dosa diantara keduanya.” HR. Bukhari (1773) dan Muslim (1349)

24.Mengusap hajar aswad, “sesungguhnya mengusap keduanya menghapuskan kesalahan.” HR. Ibnu Khuzaimah (2753), Shahih

25.Tahalul (memotong rambut dalam rukun haji), “ Rasulullah pada saat haji wada mendoakan ampunan kepada orang yang mencukur 3 x sedangkan kepada orang yang menggunting (memendekkan rambut) 1 x .” HR. Muslim (2295)

26.Jihad, ada sahabat yang bertanya, wahai rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku terbunuh di jalan Allah, apakah akan menghapus dosa-dosaku? Maka Rasulullah berkata: “ya jika kamu terbunuh di jalan Allah dan kamu sabar, mengharap keridhoan-Nya, maju ke depan dan tidak berpaling mundur.” HR. Muslim (1885)

27.Mati syahid, “seseorang yang mati syahid akan diampuni setiap dosanya kecuali hutang.” HR. Muslim (1886)

28.Memandikan jenazah muslim seraya menyembunyikan aibnya, “maka Allah akan memberikan ampunan 40 kali kepadanya - (dalam riwayat ath Thabrani di sebutkan dengan lafazh 40 dosa besar).” HR. Al-Hakim (362), Shahih

29.Membaca Surat Al-Mulk (surah ke 67), “sesungguhnya ada satu surat dalam Alqur’an yang berjumlah 30 ayat (dapat) memberi syafa’at pada seseorang sehingga ia diampuni, yaitu surat Tabarokkalladzi biyadihil mulku.(surat ke 67)” Shahih Abu Daud (1265)

30.Setiap melakukan perbuatan baik, “sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” QS. Huud : 114

31.Menjauhi dosa-dosa besar, “ Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” Qs. An-Nisa : 31

32.Terkena musibah, penyakit, penderitaan atau sejenisnya,” Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya.” HR. Bukhari (5641)

33.Membaca laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai in qodiir 100 x, “ maka dia mendapat pahala sama dengan memerdekakan 10 orang hamba sahaya, ditulis untuknya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 dosa dan ia dilindungi dari setan pada harinya itu sampai sore dan tak seorangpun mendapatkan yang lebih utama darinya kecuali seorang laki-laki yang beramal lebih banyak darinya.” HR. Bukhari ( 6404) dan Muslim (2693)

34.Membaca subhanallahi wabi hamdih 100 x, “niscaya kesalahan-kesalahannya dilebur, meskipun seperti buih di lautan.” HR. Bukhari ( 6404) dan Muslim (2693)

35.Bertasbih 100 x, ‘ ditulis untuknya 1000 kebaikan atau dilebur darinya 1000 dosa.” HR. HR. Muslim (2698)

36.Membaca do’a ketika memakai pakaian baru dengan bacaan Alhamdulillahil ladzii kasaanii hadzaa warozaqoniihi min ghairi haulim minnii wa laa quwwah”, niscaya Allah mengampuni untuknya dosanya yang telah lalu.” HR. Abu Daud (4023), hasan

37.Bertasbih 33 x, bertahmid 33 x dan bertakbir 33 x dan mengucapkan laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai in qodiir, “ niscaya dosa-dosanya diampuni meskipun seperti buih di lautan.” HR. Muslim (597)

38.Membaca laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai in qodiir 10 x setelah sholat shubuh, “ditulis untuknya 10 kebaikan, dihapus darinya 10 keburukan, diangkat untuknya 10 derajat, dan pada harinya itu dia berada dalam perlindungan dari setiap yang tidak diinginkan, dia dijaga dari setan dan tidak layak bagi dosa untuk mendapatkannya pada hari itu, kecuali dosa syirik kepada Allah.” HR. Abu Daud (5077), Shahih

39.Membaca laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai in qodiir 10 x setelah sholat maghrib, “Allah menulis untuknya dengannya 10 kebaikan yang mengantarkan ke surga, menghapus darinya 10 kesalahan yang membinasakan dan dia mendapat pahala setara dengan memerdekakan 10 orang hamba sahaya yang beriman.” HR. Tirmidzi (3534), hasan.

40.Mengerjakan sholat tasbih, “ Seandainya dosamu sebanyak kerikil yang tak terhitung jumlahnya, niscaya Allah mengampuni dosamu.” HR. Ibnu Majah (1386), Shahih

41.Mengerjakan sholat taubat, “Tidaklah seseorang yang terlanjur berbuat dosa, kemudian dia berwudhu lalu mengerjakan sholat lalu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah bakal mengampuninya.” HR. Tirmidzi (406 dan 3009), Shahih

42.Membaca doa sesudah makan dengan bacaan Alhamdulillahil ladzii ath ’amanii hadzaa warozaqoniihi min ghairi haulim minnii wa laa quwwah, ” niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” HR. Abu daud (4023), hasan

43.Membaca doa penutup majelis dengan bacaan subhaanakallahumma wabihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik,” melainkan dia pasti diampuni dari laghath (pembicaraan yang banyak dan tidak berguna) yang terjadi di majelisnya.” HR. Tirmidzi (3433), Shahih.

44.Membaca doa ketika memasuki pasar dengan bacaan laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu , wahuwa hayyu la yamuut, biyadihil khair, wahuwa ‘alaa kulli syai in qodiir, ”niscaya Allah menuliskan baginya 1 juta kebaikan dan menghapus darinya 1 juta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga 1 juta derajat.” HR. Tirmidzi (3428), hasan

45.Berdo’a meminta ampunan dan tidak melakukan kesyirikan, ” Allah berfirman, “wahai anak cucu Adam, sesungguhnya kamu, selama masih berdo’a kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni segala dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak cucu Adam, kalau seandainya dosamu mencapai awan di langit kemudian kamu meminta ampunan kepada Ku, niscaya Aku mengampuni segala dosamu. Wahai anak cucu Adam, kalau seandainya kamu mendatangiKu dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian kamu mendatangi-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu, niscaya Aku akan memberikan ampunan sepenuh bumi.” HR. Tirmidzi (3540), hasan

46.Istighfar dengan mengucapkan Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul Qayyum wa atuubu ilaihi, “niscaya dosa-dosanya diampuni walaupun dia telah lari dari peperangan.” HR. Abu Daud (1516), Shahih.

47.Bershalawat, “ barang siapa yang bershalawat kepadaku ( rasulullah) 1 x sholawat, niscaya Allah akan bershalawat kepadanya 10 x dan dihapuskan darinya 10 kesalahan serta diangkat baginya 10 derajat “ HR. Bukhari dalam adabul mufrad (643), Shahih

48.Memberikan pinjaman dan memaafkan orang yang dalam kesulitan,”Rasulullah sholallahu alaihi wa sallam bersabda ” ada seseorang yang suka mengutangkan kepada manusia. Ia berkata kepada pembantunya, ‘Jika datang kepadamu orang yang sedang mengalami kesulitan, maka bebaskanlah (utangnya), semoga Allah membebaskan kita (dari dosa).’ Nabi bersabda, “maka ia berjumpa dengan Allah, lalu Allah memaafkannya.” HR. Bukhari

49.Menjenguk orang sakit, “Tidaklah seorang muslim menjenguk seorang muslim lainnya di pagi hari kecuali 70 ribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga sore hari. Dan apabila ia menjenguknya sore hari, maka 70 ribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga pagi. Dan baginya setahun (perjalanan) di surga.” HR. Tirmidzi (IV/72), dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib (III/197)

50.Berjabat tangannya seorang muslim,”Tidaklah (2 orang) muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni sebelum mereka berpisah.” HR. Abu Daud (4536), Shahih