PENDAHULUAN
Hari
Akhir mungkin bukanlah istilah yang akrab bagi kebanyakan orang. Oleh
karena itu, pertama-tama penulis akan memberikan penjelasan singkat
atas masalah ini. Hari Akhir berarti ‘masa terakhir.’ Menurut
kitab-kitab Islam, hal ini berarti sebuah periode waktu yang dekat
dengan Hari Kiamat.
Berbagai
tanda-tanda di dalam Al Qur’an dan tambahan penjelasan tentang Hari
Akhir dalam kitab hadits memungkinkan kita sampai pada sebuah
kesimpulan yang sangat penting. Ayat-ayat Al Qur’an dan berbagai
hadits mengungkapkan adanya dua tahap Hari Akhir. Tahap pertama
adalah sebuah periode ketika seluruh manusia mengalami berbagai
masalah materi dan spiritual. Setelah itu, bumi akan memasuki periode
keselamatan yang disebut “Masa Keemasan” yang ditandai dengan
kehidupan yang penuh rahmat dan berkah dengan tegaknya agama yang
benar. Menjelang akhir Masa Keemasan, akan ada keruntuhan sosial
dalam waktu singkat, dan inilah saatnya manusia menunggu Hari Kiamat.
Dalam
buku ini, kita menelaah Hari Akhir dari sudut pandang ayat-ayat Al
Qur’an dan hadits. Yang jelas, tanda-tanda Hari Akhir tersebut saat
ini telah mulai terlihat satu per satu, tepat seperti yang dijelaskan
dalam berbagai rujukan tersebut. Munculnya tanda-tanda yang
diberitakan empat belas abad yang lalu adalah kejadian besar yang
meningkatkan iman dan ketaatan orang-orang beriman kepada Allah.
Tentu bukan suatu kebetulan, dalam jangka waktu yang pendek seperti
ini, seluruh tanda-tanda ini muncul satu demi satu. Tanda-tanda ini
adalah kabar gembira bagi hamba-hamba Allah.
Penjelasan
tentang berbagai peristiwa yang dibahas di halaman-halaman berikut
ini dibuat menurut petunjuk ayat Al-Qur’an,
“Dan
katakanlah: ”Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan
kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan
Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan'' (QS An Naml: 93).
Hal
lain yang harus ditegaskan di sini adalah bahwa Allah Maha Mengetahui
tentang segala sesuatu. Seperti di setiap persoalan lainnya, kita
tidak mempunyai pengetahuan sama sekali selain yang telah Dia
beritahukan kepada kita:
TANDA-TANDA
HARI AKHIR
DI
DALAM AL-QUR’AN
Tanda-tanda
hari akhir di dalam Al Qur’an
Maka
tidaklah yang mereka tunggu-tunggu, melainkan hari kiamat (yaitu)
yang datang kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah
datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran
mereka itu apabila hari Kiamat sudah datang? (QS Muhammad: 18).
Dari
ayat ini kita ketahui bahwa Al Qur’an telah menjelaskan tanda-tanda
yang mengumumkan datangnya Hari Akhir. Agar dapat memahami
tanda-tanda ‘pengumuman besar’ ini, kita harus merenungkan ayat
ini. Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan dalam ayat ini, pemikiran
kita tidak akan berguna sama sekali ketika Hari Akhir tiba-tiba
datang kepada kita.
Hari
Akhir itu dekat
Allah
berfirman dalam Al Qur’an bahwa tidak diragukan lagi bahwa Hari
Akhir itu sudah dekat.
Dan
sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan
padanya ... (QS Al Hajj: 7).
Dan
tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu
pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik (QS
Al Hijr: 85).
Mungkin
ada sebagian orang yang beranggapan bahwa pesan Al Qur’an tentang
Hari Akhir difirmankan lebih dari 1400 tahun lalu, dan masa itu sudah
lama, jika dibandingkan dengan panjang usia seorang manusia. Padahal,
di sini tersirat persoalan akhir dunia ini, matahari dan
bintang-bintang, singkatnya, alam semesta. Ketika kita menganggap
bahwa alam semesta berusia miliaran tahun, maka empat belas abad
adalah suatu jangka waktu yang sangat pendek.
Keunggulan
akhlakul Islam di dunia
Allah
menyatakan bahwa orang-orang yang menyembah-Nya secara murni, tanpa
menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya sebagai tuhan-tuhan lain
selain-Nya dan beramal saleh untuk meraih ridha-Nya, akan dianugerahi
kekuasaan dan pengaruh.
Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu
dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka,
dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka
berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap
menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan apa pun dengan-Ku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka
itulah orang-orang yang fasik (QS An Nuur: 55).
Dalam
sejumlah ayat, juga dikatakan bahwa adalah sunnatullah, bahwa
hamba-hamba Allah yang beriman dan hidup dalam agama yang benar dalam
hati mereka akan menjadi pewaris dunia ini.
Dan
sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam
Lauhul Mahfuzh), bahwasanya bumi ini dipusakai (oleh) hamba-hamba-Ku
yang saleh (Surat Al Anbiya’: 105).
Dan
Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka.
Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan
menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku (Surat
Ibrahim: 14).
Allah
pasti akan menepati janji-janji-Nya. Tingkat akhlak yang tinggi yang
akan menaklukkan ajaran yang sesat, paham-paham yang menyimpang, dan
pemahaman agama yang salah adalah akhlak Islam. Orang-orang kafir dan
musyrik tidak dapat mencegah hal ini terjadi.
Terbelahnya
bulan
Surat
ke-54 di dalam Al Qur’an disebut 'Surat Al Qamar.' Dalam bahasa
Inggris, qamar berarti
bulan. Dalam beberapa hal, surat ini menjelaskan kehancuran yang
menimpa kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, Luth dan Fir’aun, karena mereka
menolak peringatan para nabi. Bersamaan dengan itu, ada sebuah pesan
yang sangat khusus disampaikan di ayat pertama berkenaan dengan Hari
Akhir.
Telah
dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qamar: 1)
Kata
'terbelah' yang digunakan di ayat ini berasal dari kata dalam bahasa
Arab, syaqqa, yang mempunyai berbagai makna. Dalam
sejumlah tafsir atas ayat Al Qur’an ini, makna 'terbelah' lebih
tepat. Tetapi kata syaqqa dalam bahasa Arab dapat juga berarti
'membajak’ atau 'mencangkul' tanah.
Untuk
contoh pertama, kita dapat merujuk ayat ke-26 Surat Abasa:
Sesungguhnya
Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami
belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di
bumi itu, anggur dan sayur-sayuran. (QS ‘Abasa: 25-29)
Jelas
terlihat bahwa makna syaqqa di sini bukanlah 'membelah.' Kata
ini berarti membajak tanah untuk menumbuhkan berbagai tanaman.
Apabila
kita kembali ke tahun 1969, kita dapat melihat salah satu keajaiban
Al Qur’an. Berbagai eksperimen yang dilakukan di permukaan bulan
pada 20 Juli 1969 mungkin mengisyaratkan terbuktinya berita yang
disampaikan 1.400 tahun lalu dalam Surat Al Qamar. Pada tanggal itu,
para astronot Amerika menjejakkan kakinya di bulan. Setelah menggali
tanah di bulan, mereka melakukan berbagai percobaan ilmiah dan
mengumpulkan contoh batu-batuan dan tanah. Tentu sangat menarik bahwa
berbagai kejadian ini sesuai sepenuhnya dengan pernyataan dalam ayat
ini.
Tanda-tanda
yang dijelaskan oleh Nabi SAW terjadi satu demi satu
Di
berbagai hadits yang sampai kepada kita dari Rasulullah SAW,
disampaikan berita mengenai Hari Akhir dan Masa Keemasan Islam.
Ketika kita membandingkan tanda-tanda ini dengan berbagai peristiwa
yang terjadi di masa kita, kita dapat melihat berbagai petunjuk bahwa
kita tengah hidup dalam Hari Akhir. Kita juga dapat melihat petunjuk
yang mengabarkan datangnya Masa Keemasan Islam.
Berbagai
hadits yang digunakan di bagian lain buku ini nanti akan berisi
informasi yang disampaikan oleh Rasulullah SAW berkenaan dengan hal
ini.
Di
sini, mungkin akan muncul keraguan di benak pembaca dalam hal
kebenaran dan kesahihan hadits-hadits mengenai Hari Akhir ini.Ada
sebuah cara untuk membedakan hadits yang sahih dengan hadits yang
palsu. Seperti kita ketahui, hadits mengenai Hari Kiamat berkaitan
dengan berbagai peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Karena
alasan itu, ketika sebuah hadits memang terbukti dengan berjalannya
waktu, semua keraguan tentang sumber pernyataan itu menjadi sirna.
Sejumlah
ilmuwan Islam yang melakukan penelitian tentang masalah Hari Akhir
dan tanda-tanda Hari Kiamat telah menggunakan syarat ini. Seorang
ahli tentang masalah ini, Bediuzzaman Said Nursi, berkata bahwa
hadits tentang Hari Akhir yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa
yang telah bisa diamati pada masa kita menunjukkan kebenaran hadits
tersebut.1
Sebagian
tanda-tanda yang diberitakan dengan hadits ini dapat diamati di
beberapa tempat di dunia dalam jangka waktu 1400 tahun sejarah Islam.
Akan tetapi hal ini belum membuktikan bahwa jangka waktu itu adalah
Hari Akhir. Untuk jangka waktu tertentu yang dapat disebut Hari
Akhir, seluruh tanda-tanda Hari Akhir harus telah dapat dilihat
kejadiannya pada jangka waktu yang sama. Hal ini dinyatakan dalam
sebuah hadits:
Tanda-tanda
yang terjadi setelah tanda yang lain seperti butiran manik-manik
sebuah kalung yang jatuh satu per satu ketika talinya putus. (HR
Tirmidzi)
Dalam
hadits-hadits ini, permulaan Hari Akhir digambarkan sebagai waktu
ketika silang pendapat berkembang, serta perang dan konflik semakin
meningkat, ketika ada kekacauan dan kehancuran moral mencuat dan
manusia menjauh dari akhlak agama. Pada waktu tersebut, berbagai
bencana alam akan terjadi di seluruh dunia, kemiskinan akan mencapai
tingkat yang belum terlihat sebelumnya, ada peningkatan besar dalam
angka kejahatan, pembunuhan dan kekejaman di berbagai tempat. Tetapi,
hal ini hanyalah tahap pertama. Selama tahap kedua, Allah akan
menyelamatkan manusia dari kekacauan ini dan menggantikannya dengan
keadaan yang penuh berkah dan ridha-Nya dengan berlimpahnya materi,
perdamaian, dan keamanan.
Peperangan
dan kekacauan
Rasulullah
SAW bersabda, “Al Harj (akan meningkat)”’ Mereka bertanya,
“Apakah Al Harj itu?” Beliau menjawab, “(Yaitu) pembunuhan
(saling membunuh), (yaitu) saling membunuh (pembunuhan).” (HR
Bukhari)
Hari
Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah,
dan kekacauan akan menjadi suatu yang lazim (HR Al-Muttaqi al-Hindi,
Muntakhab Kanzul Ummaal)
Dunia
ini tidak akan menemui akhirnya, hingga suatu hari akan datang pada
manusia, pada hari itu akan ada pembunuhan massal dan pertumpahan
darah. (Muslim)
Apabila
kita melihat empat belas abad lalu, kita melihat berbagai peperangan
di wilayah tertentu sebelum abad kedua puluh. Akan tetapi, peperangan
yang mempengaruhi setiap orang di dunia, sistem politik, seluruh
perekonomian, dan struktur sosial, hanya terjadi pada masa kini saja,
dalam dua perang dunia. Di Perang Dunia I, lebih dari 20 juta jiwa
meninggal. Pada Perang Dunia II, jumlah yang mati lebih dari 50 juta
jiwa. Di samping itu, Perang Dunia II diakui sebagai perang yang
paling berdarah, paling besar, dan paling menghancurkan dalam
sejarah.
Berbagai
pertentangan yang terjadi setelah Perang Dunia II (Perang Dingin,
Perang Korea, Perang Vietnam, konflik Arab-Israel dan Perang Teluk)
adalah contoh di antara berbagai peristiwa yang paling gawat di zaman
modern ini. Selain itu, berbagai perang, pertentangan, dan perang
saudara di tingkat wilayah telah menyebabkan kehancuran di berbagai
belahan dunia. Di berbagai tempat seperti
Bosnia,Palestina,Chechnya,Afghanistan,Kashmir, dan banyak lagi
lainnya, berbagai masalah terus merongrong kemanusiaan.
Contoh
lain bentuk ‘kekacauan’ yang menghantui umat manusia yang setara
dengan peperangan adalah teror terorganisir tingkat internasional.
Seperti yang juga disepakati oleh pihak berwenang dalam masalah ini,
berbagai tindakan teror telah berlipat ganda jumlahnya di paruh kedua
abad kedua puluh.2Bahkan dapat dikatakan bahwa teror
adalah sebuah ciri khas abad kedua puluh.2Berbagai
organisasi yang bercirikan rasisme, komunisme, dan berbagai paham
serupa, atau dengan tujuan kebangsaan, telah melakukan berbagai
tindakan kejam dengan bantuan teknologi yang semakin maju. Di dalam
sejarah dunia yang lebih terkini, berbagai tindakan teror
berulang-ulang telah menyebabkan kekacauan. Banyak darah telah
tertumpah dan orang-orang tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya
telah telah dibantai atau terbunuh.
Kehancuran
kota-kota besar: peperangan dan bencana
Berbagai
kota besar akan dihancurkan dan hal ini akan terjadi seolah-olah
kota-kota itu tidak pernah ada sebelumnya. (Al-Muttaqi al-Hindi,
Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Kehancuran
kota-kota yang dimaksudkan dalam hadits ini mengingatkan pada
kehancuran yang sekarang muncul karena perang dan berbagai bencana
alam. Belum lama ini, senjata nuklir, pesawat tempur, bom, rudal, dan
senjata modern yang canggih lainnya telah menyebabkan kehancuran yang
belum pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai senjata mengerikan ini
telah menyebabkan tingkat kehancuran yang belum pernah terlihat
sebelumnya. Jelas, kota-kota besar yang menjadi sasaran adalah yang
paling menderita karena kehancuran ini. Kehancuran karena Perang
Dunia II yang belum ada bandingannya adalah salah satu contohnya.
Dengan penggunaan bom atom di perang terbesar di dunia itu,Hiroshima
dan Nagasaki hancur total. Akibat pemboman hebat, berbagai ibu kota
Eropa dan kota-kota penting lainnya menderita berbagai kerusakan.
Pada
beberapa tahun terakhir, angin topan, badai, angin puyuh, dan
berbagai bencana lainnya menimbulkan akibat merusak atas benua
Amerika dan juga beberapa tempat lain di dunia. Selain itu, banjir
telah menyebabkan timbunan lumpur yang menutupi berbagai pusat
pemukiman penduduk. Kemudian, gempa bumi, letusan gunung, dan
gelombang pasang air laut juga telah menyebabkan kehancuran yang
besar. Oleh karena itu, seluruh kehancuran yang terjadi pada
kota-kota besar karean bencana-bencana ini adalah suatu tanda penting
dalam setiap peristiwanya.
Gempa
Bumi
As
Sa’ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga ... gempa bumi akan
sangat sering terjadi (HR Bukhari).
Ada
dua hadits besar sebelum hari hisab ... dan kemudian tahun-tahun
penuh gempa bumi (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.)
Dalam
beberapa tahun terakhir, gempa bumi besar telah terjadi
berulang-ulang, dan termasuk bencana yang menakutkan bagi masyarakat
di seluruh dunia. Apabila kita melihat data yang dikumpulkan oleh
American National Earthquake Information Center (Pusat Informasi
Gempa Bumi Nasional Amerka, ANEI) selama tahun 1999, kita menemukan
20.832 gempa bumi telah terjadi di berbagai tempat di dunia.
Akibatnya, 22.711 orang diperkirakan kehilangan jiwanya.3
Kemiskinan
Orang-orang
miskin akan meningkat jumlahnya. (Amal Al-Din Al-Qazwini, Mufid
Al-'ulum Wa-mubid Al-humum)
Kekayaan
beredar hanya di antara orang-orang kaya, tanpa manfaat bagi
orang-orang miskin. (HR Tirmidzi).
Yang
jelas masa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW menjelaskan keadaan
pada saat ini. Apabila kita menengok abad-abad sebelumnya, kita
melihat bahwa berbagai kesulitan dan kecemasan yang disebabkan oleh
kekeringan, peperangan, dan berbagai bencana lain bersifat sementara
dan terbatas di sebuah wilayah tertentu. Akan tetapi, saat ini,
kemiskinan dan kesulitan mencari penghidupan bersifat permanen den
mewabah.
Di
dunia saat ini, kemiskinan telah mencapai angka yang sangat
memprihatikankan. Laporan
terakhir UNICEF mengungkapkan bahwa satu dari empat penduduk dunia
hidup dalam 'penderitaan dan kekurangan yang tidak terbayangkan
sebelumnya'.4 Sekitar
1,3 miliar manusia di dunia bertahan hidup dengan uang kurang dari $1
(sekitar Rp8.800) sehari. Tiga miliar manusia di dunia saat ini
bertahan hidup dengan $2 (sekitar Rp17.600) sehari.5 Sekitar
1,3 miliar kekurangan air bersih. Sekitar 2,6 miliar tidak mampu
mendapatkan sarana kesehatan yang memadai.6
Runtuhnya
nilai-nilai akhlak
Hari
Kiamat (As Sa’ah) akan datang ketika perzinaan tersebar luas
(Al-Haythami, Kitab al-Fitan).
Hari
Akhir tidak akan datang hingga mereka (orang-orang jahat) melakukan
perzinaan di jalan-jalan (jalan-jalan umum). (Ibn Hibban and Bazzar)
Pria
akan meniru perilaku wanita; dan wanita akan meniru perilaku pria.
(Allama Jalaluddin Suyuti, Durre-Mansoor)
Orang-orang
akan menyenangi perbuatan homoseksual dan lesbianisme. (Al-Muttaqi
al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
Hubungan
seksual tidak sah secara terbuka akan marak. (HR Bukhari)
Hari
Akhir itu tidak akan datang hingga angka pembunuhan meningkat. (HR
Bukhari)
Di
masa kini, ada bahaya besar yang mengancam pola hidup masyarakat
dunia. Dengan cara yang sama seperti virus membunuh tubuh manusia,
bahaya ini mengakibatkan keruntuhan sosial yang sangat parah. Bahaya
ini adalah keruntuhan nilai-nilai akhlak yang membantu mempertahankan
masyarakat yang sehat. Homoseksualitas, pelacuran, hubungan seks
pra-nikah dan di luar nikah, penyimpangan seksual, pornografi,
pelecehan seksual, dan peningkatan angka penderita penyakit kelamin,
adalah sejumlah petunjuk penting dari keruntuhan nilai-nilai akhlak.
Hadits
tentang penolakan agama yang benar
dan
nilai-nilai moral dalam Al Qur’an
Menjelang
datangnya Hari Akhir akan ada hari-hari ketika pengetahuan (agama)
akan dicabut (lenyap) dan kejahiliyahan secara umum akan meluas....
(HR Bukhari).
Akan
ada suatu ujian kegelapan yang menakutkan bried dark yang akan
menimpa setiap orang di suatu masyarakat, dan kemudian ketika orang
menganggap ujian itu telah berakhir, ujian itu akan terjadi
terus-menerus. Selama itu seorang manusia bisa jadi adalah seorang
mukmin di pagi hari dan menjadi seorang kafir di sore hari. (HR Abu
Daud).
Akan
datang suatu waktu pada umat ketika orang akan membaca Al Qur'an,
tetapi tidak akan lebih jauh dari tenggorokan (tidak masuk ke dalam
hati mereka) (HR Bukhari).
Sebelum
Hari Akhir akan ada kekisruhan seperti potongan malam yang gelap,
ketika seorang manusia akan menjadi seorang beriman di pagi hari dan
seorang kafir di sore hari, atau seorang beriman di sore hari dan
kafir di pagi hari (HR Abu Daud).
Suatu
waktu akan datang, ketika seorang manusia tidak akan peduli bagaimana
mereka mendapatkan sesuatu, halal atau haram. (HR Bukhari).
Akan
muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan
dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)
Hari
Akhir tidak akan datang hingga tersisa orang-orang yang tidak
mengetahui kebajikan dan tidak pernah mencegah kejahatan (HR Ahmad).
Hari
Akhir tidak akan datang sebelum Allah mengambil agama-Nya dari
manusia di bumi, tidak meninggalkan seorang pun di atas bumi ini
selain orang-orang kafir yang tidak mengenal perbuatan yang benar
atau menolak perbuatan yang salah. (Diriwayatkan oleh Abdullah ibn
'Amr bin ‘Ash)
Munculnya
nabi-nabi palsu
Hari
akhir tidak akan datang sebelum datangnya tiga puluh Dajjal,
masing-masing mengaku dirinya sebagai seorang utusan Allah. (HR Abu
Daud)
Para ahli
telah mencatat meningkatnya jumlah orang yang mengaku dirinya juru
selamat, yang mulai muncul pada tahun 1970-an, dan sejak itu
peningkatan jumlahnya cukup berarti. Menurut para ahli ini, ada dua
alasan dasar peningkatan ini. Yang pertama adalah jatuhnya komunisme,
dan sebab lainnya adalah kesempatan yang dimungkinkan oleh teknologi
internet.7
Al
Qur’an menjelaskan turunnya Isa AS ke bumi
Allah
tidak menghendaki orang-orang kafir membunuh ‘Isa AS,
melainkan mengangkatnya ke sisi-Nya, dan mengumumkan kabar gembira
kepada umat manusia bahwa nabi Isa akan turun ke bumi di Hari Akhir.
Al Qur’an memberikan informasi mengenai turunnya ‘Isa AS dalam
sejumlah ayat:
• Salah
satu ayat menyatakan bahwa orang-orang kafir yang merencanakan
pembunuhan Isa AS tidak berhasil;
… dan
karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih,
‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya
dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang
yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang
yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai
keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah ‘Isa. (QS An Nisaa’: 157)
• Ayat
lain mengatakan bahwa ‘Isa AS tidak meninggal, melainkan diangkat
dari lingkungan manusia ke kehadirat Allah.
… tetapi
(yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan
adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa’: 158).
• Pada
ayat ke-55 Surat Ali 'Imran, kita telah mengetahui bahwa Allah akan
menempatkan orang-orang yang mengikuti 'Isa AS di atas orang-orang
yang kafir hingga Hari Kebangkitan. Ini sebuah fakta sejarah bahwa
2000 tahun lalu, murid-murid 'Isa tidak mempunyai kekuasaan politik.
Orang-orang Kristen yang hidup antara zaman tersebut dan masa
sekarang telah meyakini sejumlah ajaran palsu, terutama doktrin
Trinitas (mengakui tiga Tuhan dalam satu Tuhan). Oleh karena itu,
terbukti bahwa mereka tidak bisa disebut sebagai pengikut Nabi 'Isa
as, karena, seperti dikatakan di berbagai ayat di dalam Al Qur'an,
mereka yang meyakini Trinitas telah tergelincir ke dalam kesesatan.
Dalam hal ini, pada waktu sebelum Hari Akhir, para pengikut 'Isa AS
akan mengalahkan orang-orang yang ingkar itu dan memenuhi janji
ilahiyah yang termuat di dalam Surat Ali 'Imran. Yang pasti, kelompok
yang diberkati ini akan diketahui ketika 'Isa AS ketika turun kembali
ke bumi.
• Selain
itu, Allah berfirman di dalam Qur'an bahwa seluruh Ahli Kitab akan
meyakini 'Isa AS sebelum dia meninggal.
Tidak
ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya
(‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu
akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS An Nisaa’: 159)
Kita
mengetahui dengan jelas dari ayat ini bahwa ada tiga janji yang belum
terpenuhi berkenaan dengan ‘Isa as. Yang pertama, seperti setiap
manusia lainnya, Nabi ‘Isa AS akan meninggal. Yang kedua, seluruh
Ahli Kitab akan melihatnya dalam bentuk sosok manusia dan akan
menaatinya ketika dia hidup. Tidak ada keraguan bahwa dua perkiraan
ini akan terpenuhi ketika ‘Isa AS datang kembali sebelum
Hari Akhir. Perkiraan ketiga mengenai kesaksian ‘Isa AS atas
Ahli Kitab akan terpenuhi di Hari Akhir.
• Ayat
lain dalam Surat Maryam membahas kematian ‘Isa AS:
Dan
kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan,
pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali. (QS Maryam: 33)
Ketika
kita membandingkan ayat ini dengan ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran,
kita dapat memahami sebuah fakta yang sangat penting. Ayat dalam
Surat Ali ‘Imran tersebut berbicara mengenai ‘Isa AS diangkat ke
kehadirat Allah. Di ayat ini tidak ada informasi yang diberikan
berkenaan dengan apakah ‘Isa AS meninggal atau tidak. Tetapi di
ayat ke-33 Surat Maryam, disebutkan mengenai kematian ‘Isa AS.
Kematian kedua ini mungkin terjadi hanya apabila ‘Isa AS turun ke
bumi kembali dan meninggal setelah hidup di sini selama beberapa
waktu (Allah-lah Yang Lebih Mengetahui).
• Ayat
lain yang menjelaskan turunnya ‘Isa ke bumi adalah:
He
will teach him ('Isa) the Book and Wisdom, and the Torah and the
Gospel. (Surah Al 'Imran: 48)
Dan
Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil.
(QS Ali ‘Imran: 48)
Untuk
memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini,
kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan
dengan pokok permasalahan ini: apabila Al Kitab dikatakan di satu
ayat bersama dengan Taurat dan Injil, itu pasti berarti Al Qur’an.
Ayat ketiga dari Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut.
Allah,
tiada ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi senantiasa
berdiri sendiri. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu
dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya
dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi
petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa
yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
(QS Ali ‘Imran: 2-4)
• Dalam
hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang akan dipelajari
oleh ‘Isa AS, hanya mungkin berupa Al Qur’an. Kita
mengetahui bahwa ‘Isa AS telah mengetahui Taurat dan
Injil selama kehidupannya, yaitu, sekitar 2000 tahun lalu. Jelas,
kitab tersebut adalah Al Qur’an yang dia akan ajarkan ketika dia
turun ke bumi kembali.
• Petunjuk
yang paling
menarik pada ayat ke-59 Surat Ali 'Imran adalah:
“Sesungguhnya
misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan)
Adam. ..." Di ayat ini kita dapat melihat ada sejumlah kesamaan
antara kedua nabi tersebut. Seperti kita ketahui, Adam AS dan 'Isa AS
keduanya tidak berayah, tetapi kita dapat menarik suatu kesamaan
lebih lanjut dari ayat di atas, di antara turunnya Adam AS ke
permukaan bumi dari surga dan turunnya 'Isa AS dari hadirat Allah
pada Hari Akhir.
• Al
Qur’an mengatakan hal berikut ini tentang ‘Isa AS:
Dan
sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari
kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan
ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS Az Zukhruf: 61)
Kita
mengetahui bahwa ‘Isa AS hidup enam abad sebelum Al Qur’an
diwahyukan. Oleh karena itu, ayat ini harus merujuk, bukan pada
kehidupan pertamanya, melainkan pada kedatangannya kembali selama
Hari Akhir. Baik dunia Kristen maupun Islam sangat menunggu-nunggu
kedatangan ‘Isa as yang kedua kalinya itu. Kehadiran terhormat tamu
yang diberkati ini di permukaan bumi akan merupakan tanda penting
dari Hari Akhir.
• Bukti
lebih lanjut kedatangan kedua ‘Isa AS dapat ditemukan dalam
penggunaan kata wakahlan
dalam
Surat Al Maidah 110 dan Surat Ali ‘Imran 46. Di kedua ayat ini,
kita diwahyukan perintah berikut ini:
(Ingatlah),
ketika Allah mengatakan, “Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah
nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkanmu dengan
ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam
buaian dan sesudah dewasa...” (QS Al Ma’idah: 110)
Dan
dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan
dia adalah salah seorang di antara orang-orang yang saleh.” (QS Ali
‘Imran: 46)
Kata-katanya
hanya muncul di dua ayat ini dan hanya merujuk pada ‘Isa AS. Kata
ini digunakan untuk menjelaskan usia ‘Isa AS yang cukup dewasa.
Kata ini merujuk pada usia antara 30 dan 50, yaitu akhir masa pemuda
dan awal usia tua. Para ilmuwan Islam setuju menerjemahkan kata ini
merujuk ke periode setelah usia 35 tahun.
Para
ilmuwan Islam meyakini sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
Abbas yang mendukung bahwa ‘Isa AS diangkat ke sisi Allah ketika
berusia muda, yaitu permulaan usia 30-an, dan ketika dia turun ke
bumi kembali, dia akan berusia 40 tahun ketika tinggal dan hidup di
permukaan bumi ini. ‘Isa AS akan berusia tua setelah dia kembali ke
bumi, sehingga ayat ini dapat dikatakan merupakan sebuah bukti
kedatangan kedua ‘Isa AS ke bumi.8
Rasulullah
SAW menceritakan kedatangan kedua ‘Isa AS
Ada beberapa
hadits dari Rasulullah SAW yang menyebut kedatangan kedua ‘Isa AS.
Ilmuwan Islam Shawkani menyatakan ada 29 hadits mengenai kembalinya
‘Isa AS dan bahwa informasi yang terkandung di dalam hadits-hadits
ini tidak dapat dipalsukan. (Ibnu
Majah)
Demi
Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maryam, ‘Isa, akan turun
dalam waktu singkat di antara kamu orang-orang beriman (Muslimin)
sebagai seorang penguasa yang adil (HR Bukhari)
Hari
Akhir tidak akan datang hingga putra Maryam (yaitu ‘Isa AS) turun
di antara kamu sebagai seorang penguasa yang adil. (HR Bukhari)
Rasulullah
SAW menjelaskan apa yang dilakukan oleh ‘Isa AS ketika dia turun
kembali:
’Isa
as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan
Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi,
Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Isa
AS, putra Maryam AS, akan menjadi seorang hakim yang adil dan
penguasa yang adil (dalam umatku), mematahkan dan meremukkan kayu
salib dan membunuh babi... Bumi ini akan dipenuhi dengan kedamaian
seperti sebuah bejana diisi dengan air. Seluruh dunia akan
mengumandangkan dan mengikuti satu kata yang sama dan tidak satu pun
akan disembah selain Allah. (Ibnu Majah)